Puisi Cinta Chairil Anwar - Kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit Puisi Cinta Chairil Anwar.Banyak dari antara pembaca Blog Sistem Informasi ini masih dalam kalangan remaja yang mungkin sedang mencoba mencari beberapa Puisi Cinta untuk kekasih hatinya.Oleh karena itu saya akan berikan sedikit mengenai Puisi Cinta Chairil Anwar.
Banyak yang belum mengetahui sosok Chairil Anwar sang maestro dari dunia sebuah Puisi Cinta.Chairil Anwar, seorang penyair legendaris Asal Indonesia yang amat terkenal dengan karya puisinya.Tak sedikit karyanya yang bertema Cinta.
Berikut ini adalah Kumpulan Puisi Cinta Chairil Anwar yang bisa membuat kita merinding ketika membaca beberapa syair yang dituliskannya :
TAMAN
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
Maret, 1943
LAGU BIASA
Di teras rumah makan kami kini berhadapan
Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam
Masih saja berpandangan
Dalam lakon pertama
Orkes meningkah dengan “Carmen” pula.
Ia mengerling. Ia ketawa
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari
Ketika orkes memulai “Ave Maria”
Kuseret ia ke sana…
Maret 1943
SAJAK PUTIH
buat tunanganku Mirat
bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
di hitam matamu kembang mawar dan melati
harum rambutmu mengalun bergelut senda
sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
menarik menari seluruh aku
hidup dari hidupku, pintu terbuka
selama matamu bagiku menengadah
selama kau darah mengalir dari luka
antara kita Mati datang tidak membelah…
Buat miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di
alam ini!
Kucuplah aku terus, kucuplah
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…
18 Januari 1944
HAMPA
kepada Sri yang selalu sangsi
Sepi di luar, sepi mendesak-desak
Lurus-kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Tak suatu kuasa-berani melepaskan diri
Segala menanti. Menanti-menanti.
Sepi.
Dan ini menanti penghabisan mencekik
Memberat-mencengkung punda
Udara bertuba
Rontok-gugur segala. Setan bertampik
Ini sepi terus ada. Menanti. Menanti.
Maret 1943
Sekian informasi sederhana saya mengenai Puisi Cinta Chairil Anwar ini.Semoga teman - teman yang mencari sedikit mengenai Puisi Cinta dapat terbantu setelah melihat artikel sederhana saya mengenai Puisi Cinta Chairil Anwar.