Puisi Cinta Chairil Anwar

Posted by aLdyputRa on Saturday 26 May 2012

Puisi Cinta Chairil Anwar - Kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit Puisi Cinta Chairil Anwar.Banyak dari antara pembaca Blog Sistem Informasi ini masih dalam kalangan remaja yang mungkin sedang mencoba mencari beberapa Puisi Cinta untuk kekasih hatinya.Oleh karena itu saya akan berikan sedikit mengenai Puisi Cinta Chairil Anwar.

Banyak yang belum mengetahui sosok Chairil Anwar sang maestro dari dunia sebuah Puisi Cinta.Chairil Anwar, seorang penyair legendaris Asal Indonesia yang amat terkenal dengan karya puisinya.Tak sedikit karyanya yang bertema Cinta.

Berikut ini adalah Kumpulan Puisi Cinta Chairil Anwar yang bisa membuat kita merinding ketika membaca beberapa syair yang dituliskannya :

TAMAN

Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah 
Taman kembangnya tak berpuluh warna 
Padang rumputnya tak berbanding permadani 
halus lembut dipijak kaki. 
Bagi kita bukan halangan. 
Karena 
dalam taman punya berdua 
Kau kembang, aku kumbang 
aku kumbang, kau kembang. 
Kecil, penuh surya taman kita 
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia

Maret, 1943

LAGU BIASA

Di teras rumah makan kami kini berhadapan 
Baru berkenalan. Cuma berpandangan 
Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam

Masih saja berpandangan 
Dalam lakon pertama 
Orkes meningkah dengan “Carmen” pula.

Ia mengerling. Ia ketawa 
Dan rumput kering terus menyala 
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi 
Darahku terhenti berlari

Ketika orkes memulai “Ave Maria” 
Kuseret ia ke sana…

Maret 1943

SAJAK PUTIH

buat tunanganku Mirat

bersandar pada tari warna pelangi 
kau depanku bertudung sutra senja 
di hitam matamu kembang mawar dan melati 
harum rambutmu mengalun bergelut senda

sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba 
meriak muka air kolam jiwa 
dan dalam dadaku memerdu lagu 
menarik menari seluruh aku

hidup dari hidupku, pintu terbuka 
selama matamu bagiku menengadah 
selama kau darah mengalir dari luka 
antara kita Mati datang tidak membelah…

Buat miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri, 
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di 
alam ini! 
Kucuplah aku terus, kucuplah 
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…

18 Januari 1944

HAMPA

kepada Sri yang selalu sangsi

Sepi di luar, sepi mendesak-desak
Lurus-kaku pohonan. Tak bergerak 
Sampai ke puncak 
Sepi memagut 
Tak suatu kuasa-berani melepaskan diri 
Segala menanti. Menanti-menanti. 
Sepi. 
Dan ini menanti penghabisan mencekik 
Memberat-mencengkung punda 
Udara bertuba 
Rontok-gugur segala. Setan bertampik 
Ini sepi terus ada. Menanti. Menanti.

Maret 1943

Sekian informasi sederhana saya mengenai Puisi Cinta Chairil Anwar ini.Semoga teman - teman yang mencari sedikit mengenai Puisi Cinta dapat terbantu setelah melihat artikel sederhana saya mengenai Puisi Cinta Chairil Anwar.